Halloween party ideas 2015



Hirup Udara Jakarta selama Lima Hari

Foto ilustrasi oleh Antonius Anton
Saya tinggal di Jakarta selama 5 hari. Bukan saja tinggal sementara tetapi punya urusan penting. Saya harus membereskan surat-surat kewargaan. Kartu keluarga sebagai warga Cempaka Putih dan juga KTP elektronik. 

Meski sudah 5 hari, KTP elektronik belum bisa diproses. Hanya Kartu Keluarga yang ada. Saya tidak mungkin tinggal lama-lama di sini. Jakarta bukan tempat tugasku meski saya juga pernah hidup di sini selama 6 tahun.

Daripada sekadar tinggal, saya juga membuat beberapa kegiatan. Membantu teman-teman, membaca buku kesukaan saya, berkunjung ke toko buku, menulis di blog, dan berjumpa teman. Semua ini saya lakukan semata-mata karena sudah direncanakan. Saya membuat janji bertemu. Saya merencanakan untuk mengunjungi toko buku. Saya juga merencanakan untuk menulis dan membaca.

Karena rencana, saya bertemu teman saya di Monas. Rencana kami terwujud kala sore hari duduk di Monas sambil menikmati musik Kithana. Kithana tampil untuk menghibur penonton di Monas. Band ini hadir karena ada acara ulang tahun salah satu BUMN di negeri ini. Suasana ramai dirasakan oleh semua pengunjung Monas sore ini.

Kami bukan saja menikmati tontonan dan hiburan gratis ini. Kami juga sempat berbincang-bincang. Membicarakan soal pendidikan. Dia mengambil program master dan sekarang tinggal menyusun tesis.

Teman saya ini memang punya minat besar dalam pendidikan. Selain kuliah ia juga mengajar di salah satu sekolah elit di kawasan Selatan Jakarta. Dua kali seminggu dia ke sana. selain itu, di rumahnya, ada pendidikan anak usia dini, PAUD. Dia juga terlibat di sini. Baginya, PAUD ini punya peranan penting. “Aku ingin agar anak-anak mendapat pendidikan yang layak sejak mereka kecil,” katanya di sela-sela perbincangan sore itu.

Jumlah muridnya bertambah dari tahun ke tahun. Awalnya kurang dari 10 orang. Sekarang bertambah sampai 20-an orang untuk tahun ini. Rencananya tahun depan akan bertambah. Maju terus teman. Wujudkan cita-citamu.

Setelah menikmati udara Jakarta ini, saya kembali ke Yogyakarta. Senin, 20 Mei, saya diantar oleh teman saya ke terminal Rawamangun. Dari sana saya akan ke Yogyakarta bersama bis Ramayana. Bis yang bermarkas di Muntilan, Jawa Tengah. Bis ini masih baru. Pelayanannya oke. Hampir sama dengan pelayanan bis Safari Dharma Raya. Pukul 4.30, kami keluar dari terminal. Seperti apakah perjalanan dengan bis Ramayana ini? (bersambung)

Jakarta, 20/5/13
Gordi


Sebelumnya:
















Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.