Hirup Udara
Jakarta selama Lima Hari
Foto ilustrasi oleh Antonius Anton |
Meski sudah 5 hari, KTP elektronik belum bisa diproses. Hanya
Kartu Keluarga yang ada. Saya tidak mungkin tinggal lama-lama di sini. Jakarta bukan
tempat tugasku meski saya juga pernah hidup di sini selama 6 tahun.
Daripada sekadar tinggal, saya juga membuat beberapa
kegiatan. Membantu teman-teman, membaca buku kesukaan saya, berkunjung ke toko
buku, menulis di blog, dan berjumpa teman. Semua ini saya lakukan semata-mata
karena sudah direncanakan. Saya membuat janji bertemu. Saya merencanakan untuk
mengunjungi toko buku. Saya juga merencanakan untuk menulis dan membaca.
Karena rencana, saya bertemu teman saya di Monas. Rencana
kami terwujud kala sore hari duduk di Monas sambil menikmati musik Kithana. Kithana
tampil untuk menghibur penonton di Monas. Band ini hadir karena ada acara ulang
tahun salah satu BUMN di negeri ini. Suasana ramai dirasakan oleh semua
pengunjung Monas sore ini.
Kami bukan saja menikmati tontonan dan hiburan gratis
ini. Kami juga sempat berbincang-bincang. Membicarakan soal pendidikan. Dia mengambil
program master dan sekarang tinggal menyusun tesis.
Teman saya ini memang punya minat besar dalam pendidikan.
Selain kuliah ia juga mengajar di salah satu sekolah elit di kawasan Selatan
Jakarta. Dua kali seminggu dia ke sana. selain itu, di rumahnya, ada pendidikan
anak usia dini, PAUD. Dia juga terlibat di sini. Baginya, PAUD ini punya
peranan penting. “Aku ingin agar anak-anak mendapat pendidikan yang layak sejak
mereka kecil,” katanya di sela-sela perbincangan sore itu.
Jumlah muridnya bertambah dari tahun ke tahun. Awalnya kurang
dari 10 orang. Sekarang bertambah sampai 20-an orang untuk tahun ini. Rencananya
tahun depan akan bertambah. Maju terus teman. Wujudkan cita-citamu.
Setelah menikmati udara Jakarta ini, saya kembali ke
Yogyakarta. Senin, 20 Mei, saya diantar oleh teman saya ke terminal Rawamangun.
Dari sana saya akan ke Yogyakarta bersama bis Ramayana. Bis yang bermarkas di
Muntilan, Jawa Tengah. Bis ini masih baru. Pelayanannya oke. Hampir sama dengan
pelayanan bis Safari Dharma Raya. Pukul 4.30, kami keluar dari terminal. Seperti
apakah perjalanan dengan bis Ramayana ini? (bersambung)
Jakarta, 20/5/13
Gordi
Sebelumnya:
Posting Komentar